Kamis, 05 September 2013

lagi jadi secret admirer nih hehe.

Tidak terasa sudah 2 bulan (kurang lebih ya) awal aku mengagumimu sampai saat ini. Mungkin waktu terasa begitu cepat. Tapi mengapa kita belum juga dipersatukan? Mungkin ini harapan konyolku saja, mungkin. Tapi apakah bermimpi itu dosa? Apakah bermimpi itu salah? Tidak kan. Kurasa begitu.
Aku selalu memperhatikanmu dari jarak kejauhan, dimana setiap kedua kakiku melangkah. Melihatmu walau hanya sekilas. Memperhatikanmu tertawa ria bersama teman-temanmu. Mungkin ini konyol tapi ini bisa membuatku tersenyum bahagia walau hanya dapat memperhatikanmu dari jarak kejauhan. Tapi tidak salah kan? Menurutku begitu. Wajar saja bagi seseorang yang sedang jatuh cinta.
Setiap hari aku bersemangat untuk pergi kesini, ketempat ini. Selain untuk menuntut ilmu. Juga untuk memperhatikanmu. Dan kamu tahu tidak? Setiap saat isi otakku hanya dipenuhi oleh kamu. Bukannya lebai, tapi memang begini adanya. Saat berkumpul bersama teman-temanku pun aku masih sempat bercerita tentangmu. Ya walaupun kita tidak begitu kenal dekat. Tapi aku tahu tentang kamu. Wajar saja kalau aku akhir-akhir ini mencari informasi tentang kamu. Setiap ada yang menyebutkan namamu, rasanya aku seperti patung yang tak mampu berbuat apa-apa. Bayangkan pasti tidak enak rasanya bukan? Kalian pun begitu yang mempunyai mengagumi orang secara diam-diam. Pasti tidak enak. 
"Kamu harus tau, ada seseorang yang sangat memperhatikanmu bahkan sampai hal kecil yang tidak kamu sadari 'secret admirer-mu'. "

risau kaya pisau!

Kurang lebih 4bulan sendiri, rasanya tuh....gaenak sih ya tapi harus dijalanin. Engga ada perhatian dari pacar, engga ada yang ngucapin morning-night-selamat tidur- selamat makan. Agak bete juga sih, kalo pun ada ya paling temen doang. Gua itu termasuk orang yang susah ngelupain ya walaupun gua gua juga yang akhirin. Bisa bangkit lagi dan bisa pindah ke lain hati kalo ada yang bener-bener nyaangkut dihati. Kalo sekarang sih udah ada, yah begitu deh. Lagi suka sama seseorang nih, salah nggak sih? Gara-gara dia gua bisa lupain io, dan gara-gara dia juga gua jadi semangat ngapa-ngapain kalo bisa merhatiin dia. Jadi kalo setiap disekolah, setiap kaki yang gua langkah pasti otak dan fikiran gua cepet banget inget dia dan buru-buru arah mata gua mencari-cari dia dimana sekarang. Gua sih mikirnya cuma buat seneng-seneng aja, tapi gatau kenapa sampai sekarang malah tambah peduli tambah merhatiin dia diem-diem. Capek sih begini terus, tapi mau bagaimana lagi coba? Gua bukan termasuk cewe yang dengan gampangnya ungkapin perasaan. Terus gua juga bukan termasuk cewe yang dengan gampangnya maju duluan begitu aja. Gatau kenapa berat aja gitu. Berasa kaki tangan dan tubuh kaya lumpuh, susah buat dipake. Terus gua tuh cangguk banget orang, apalagi sama orang yang gua......ya itu deh pokoknya. Buat dipake berpapasan aja susah banget kayanya, berat aja gitu. Kalo kata temen gua sih "yailah jangan kaku ta, kapan majunya kalo lu begini terus". Agak nyesek juga sih dengernya. Pas hati berniat "udah ah gua mundur aja, gua mau lupain". Tetep aja otak gua selalu berkata dimana sekarang?. Lalu kedua mata gua mencari-cari sosoknya. Serba salah juga kalo begini, bingung aja. Mau deket, ada orangnya gua engga berani. Jauh, gua cariin. Yaampuuuuuuuun batin gua sekarang begini nih isinya. Mau dikodein guanya engga berani, iyalah pantes dia engga peka-peka. Kalo nungguin dia sadar sama semua ini dan sama dia tahu semua ini mah, keburu gua move on kali ya. Cuma gara-gara hal ini doang yang bikin gua jadi sssssss<\3. Cuma gara-gara hal ini doang yang suka nyita isi otak gua<\3. Setiap inget dia, pasti gua selalu inget lagunya afghan yang "Jodoh Pasti Bertemu". Gatau kenapa nempel banget nih lagu sama otak gua yang isinya diaaaaaa! Coba kalo gua punya keberanian yang tinggi duh rasanya pengen gua nyanyiin langsung ini lagu dari awal sampai abis. Ya kan kalo, tapi sih engga akan berani percuma aja haha.

"Yaallah aku tahu, pasti kamu telah menyimpan atas jawaban semua ini. Aku harap engkau tahu yang terbaik untukku".

Sabtu, 31 Agustus 2013

suatu hari nanti

Hai teman kecil. Apa kabar kamu disana? Sudah lama kita tidak berjumpa. Aku rindu...
Bagiku kamu itu sosok pahlawan keseharianku, pahlawan yang selalu ada buat aku. Kamu yang mampu membuat aku ceria setiap harinya, membuat aku tetap menjaga keceriaanku saat berada didekatmu. Jujur aku sangat merindukan sosok dirimu teman.
Apa kamu masih ingat? Saat kamu memboncengku kesekolah, lalu kedua tanganku memegang erat memeluk pinggangmu. Dulu aku tak pernah menyadari hal ini. Aku tahu, mungkin aku yang terlalu bodoh tak sadar akan kepekaanku. Awalnya aku tidak memikirkan hal hingga sejauh ini "cinta". Aku hanya berfikir "kita dekat, kamu itu teman baik aku".
Dapatkah kembali terulang kenangan-kenangan kita dulu teman? Aku rindu semua itu. Aku yakin jika semua kembali dan semuanya akan berbeda. Terimakasih untuk semuanya, termasuk perhatian lebihmu dulu. Mungkin sekarang hubungan pertemanan kita sudah tak seperti dulu. Bahkan mungkin sekarang kita sudah jauh dari kata komunikasi. Tapi aku akan selalu ingat atas perhatianmu dulu. Jodoh pasti bertemu... Jika kita dipertemukan suatu hari nanti. Jika aku memang tercipta untukmu, aku akan memilikimu.

Minggu, 18 Agustus 2013

Unknown

Hai kamu.
Iya kamu,pria yang baru ku kenal. Entah mengapa bayangan mukamu menyekat keras diotakku. Senyum manismu selalu membuatku selalu berfikir dan melamunimu. Padahal kita belum kenal lama, tetapi kenapa isi otakku selalu mengkaji bayangan-bayangan kamu. Kamu juga menyita fikiran berjalanku. Terkadang aku yang seharusnya fokus belajar matematika, ketika bayangan itu muncul semua rumus menjadi rangkaian-rangkaian tubuhmu. Aku kenapa? Entahlah paling hanya bayang-bayang semu seketika yang dapat hilang begitu saja. Baiklah aku percaya itu...
Satu,dua,tiga,empat hari,bahkan satu minggu tetap saja terkadang menyekat isi-isi otak ini. Ah sudah aku menyerah, tak akan lagi aku berfikir apa-apa tentang ini. Tapi ternyata? Tetap saja kekepoanku selalu bertambah, dan selalu ingin tahu tentangnya. Ditambah lagi aku selalu mendengar kabarnya, entah dia gimana gimana. Mungkin dari situ rasa ketertarikanku muncul. Awalnya sih biasa saja, ya maklum saja belum ada rasa apa-apa. Ketika berpapasan pun biasa saja, tidak ada rasa cangguk sama sekali. Tapi sekarang? Uuuuh semua berbeda. Beda sekali antara saat ini dengan awalan dulu. Ya pasti semua juga tahu kok, pasti pernah merasakan juga.
Kata orang-orang sih "kalau hati yang kosong akan terisi apabila telah menemukan isi yang baru". Bisa jadi benar, yang awalnya udah nyaman sama kesendirian ketika telah menemukan pasti akan terjadi lagi. Kaya simbiosis mutualisme, ada untungnya juga kok darisini kamu dapat melupakan dia"yang lalu" berkat dia "yang sekarang".
Lalu ketika kedekatan itu mulai ada dari berbagai jalan, pasti...... Ah sudah ketebak kok. Ya pasti senang lah, walaupun terkadang agak engga jelas dan engga nyambung sekalipun. Apalagi kalau sudah terkait hitungan waktu, pasti menyebalkan sekali. Memang sih hal sepele. Tapi kan.... Aaaaaah! Harus banyak-banyak kesabaran, ya itung-itung latihan sih. Tapi itu semua engga membuat rasa senang itu berkurang. Dan apalagi kalau dia bisa membuat kita tertawa lepas, pasti rasa sabar itu sirna. Yang awalnya kaku berkata-kata sekarang sudah biasa, mungkin karena hal ini. Ya semoga saja.

Kamis, 13 Juni 2013

pemberi harapan palsu

Sudah tak berarti. Terurai, terhempaskan, larut terombang-ambing kencangnya angin di siang ini. Sesaknya nafasku saat merasakan angin besar yang lewat dihadapanku bercampur dengan debu-debu yang tak kasat oleh kedua mata ini. Aku tenggelam akan kegelapan yang kini telah memburamkan hari-hariku. Aku hilang arah, tak mampu menemukan arah yang mampu aku tempuh. Aku tak ingin melangkah lagi untuk mencari arah. Aku takut salah menemukan yang tak layak aku temui. Lalu keajaiban datang menghampiriku. Kau buat sempurna dimataku. Awalnya aku yang tak ingin lagi mengenal cinta, akhirnya mampu luluh hingga aku mulai terlena dengan semua ini. Aku terlena dengan hangatnya kasihmu. Aku yang hilang arah, kini telah menemukan arah tujuanku kembali. Kamu orang yang mampu mengembalikan keterpurukanku kini menjadi kebahagiaan. Kita sering menghabiskan waktu bersama. Kita dekat sekali, tapi aku tak tahu kedekatan kita dapat disebut dengan apa. Kita tak memiliki hubungan yang jelas. Tapi untuk saat ini aku tak memperdulikan itu, karena denganmu aku mampu bangkit lagi. Tak biasa pertemuan kita ini, dia membisikan kata-kata ke telinga kananku, aku pun merasakan hembusan nafasnya yang semakin meyakinkanku untuk mencintainya. Entah mengapa, aku mulai senang. Dan aku ingin segera memilikinya. Aku melihat senyumannya sangat bahagia. Semakin lama aku semakin kesal, mengapa kamu tidak memperjelas kedekatan kita ini. Aku yang sudah cukup kenyang, menunggumu mengatakan sesuatu yang aku inginkan. Aku terkejut. Tak menyangka ternyata ia punya perasaan yang sama sepertiku. Dia menembakku. Aku tidak bisa berkata apa apa, aku mempertimbangkan jawaban. Untunglah dia memberiku waktu untuk berpikir. Lalu dia berpamitan denganku untuk pergi dengan waktu yang cukup lama. Aku berjanji padanya, aku akan menjawab pertanyaan cintanya jika dia telah kembali. Cukup lama aku menunggu. Sudah lama setelah ia pergi, dia tidak menemuiku. Aku sudah tidak sabar menantinya dan memberi jawabannya. Tetapi betapa terkejutnya aku, ketika aku lewat didepan rumahnya ada perempuan dan seorang laki-laki yang aku tunggu-tunggu kedatangannya. Ternyata sudah mempunyai kekasih. Di dalam hati aku bertanya-tanya, mengapa ini terjadi? Apa salahku? Mengapa ia pergi begitu saja dengan mudahnya? Mengapa dia mempunyai kekasih? Mengapa dia menembakku? Ah bodoh bodoh, terlalu percaya aku dengan tipu muslihatnya dulu. Aku sedih dengan kenyataan ini. Aku juga tidak tahu apa yang harus aku lakukan jika bertemu dengannya. Padahal dia sudah berjanji kepadaku. Sudahlah, harapanku menipis.

kepercayaan ini musnah

Awalnya hubungan kita baik-baik saja. Kita sama-sama menghargai satu sama lain. Tak ada satu hal yang mampu membuat rasa kecurigaanku tumbuh. Aku memberimu kepercayaan dengan baik, tak ada fikiran-fikiran buruk ini tentang kamu. Karena sikapmu yang muncul di depan mata kepala ini baik-baik saja. Wajar saja tak ada rasa kecurigaanku yang muncul. Lambat laun semua berombak menghantam arus derasnya pantai. Membisikan keheninganku bahwa ada hal yang tak ku ketahui. Lalu kecurigaan ini muncul, sikap yang berbeda tak biasa kau timbulkan kau tampakkan membuat aku semakin percaya kalau apa yang aku rasakan ini benar. Tak hayal aku memikirkan hal-hal yang tak pernah ku bayangkan sebelumnya. Dengan cepatnya otak dengan hati bekerja sama, tiba-tiba keluar satu kata yang tak biasa aku fikirkan "selingkuh". Aku harus menghapus fikiran buruk ini. Aku percaya akan keyakinan cinta. Walaupun keraguan dan kebimbangan rasa sering datang melalu-lalang seiring waktu. Sering datang meretakkan keyakinan ini. Namun aku akan tetap menggenggam cinta ini dengan erat setulus hatiku, sepenuh jiwaku. Dengan keyakinanku akan cinta yang ada takkan mampu tergetarkan. Walaupun oleh kehebatan bintang-bintang yang kilauannya membius asa diangkasa. Agar tak redup oleh waktu, terletih oleh keadaan. Terpaan angin badai ataupun kuatnya godaan asa ini. Walaupun dinding-dinding rasa sering tergores oleh keinginan yang datang. Walaupun dinding rasa datang oleh rasa keresahan yang muncul. Tetapi kasih dan sayangku, takkan pernah berubah. Tetapi segenggam kepercayaan yang kuletakkan kuberikan kepadamu semuanya sia-sia. Kamu berkhianat dibelakangku tanpa aku mengetahuinya. Fikiran buruk selama ini yang aku rasakan ternyata benar adanya. Aku tak percaya, sungguh tak percaya. Ini bagaikan mimpi saat aku terlelap, mimpi yang tak pernah aku inginkan. Rasanya aku ingin bangun dari mimpi buruk ini. Kenyataan ini harus aku terima. Kenyataan yang ada adalah takdir yang berjalan, akan terus melaju dalam titiannya yang sangat rahasia, bila kita mencoba tuk menahannya hanya akan membuat lebih dalam goresan-goresannya melukai jiwa. Aku tak mengerti, mengapa aku mengenal kebahagiaan ini hanya sesaat. Tuhan mengapa kau mengambil kebahagiaanku disaat aku baru merasakan kehangatan cinta? Apa kau tak ingin aku merasakan luka yang tertinggal hingga datang saat kebahagiaan aku rasakan sesaat?
Tak mampu aku menerima semua kenyataan ini, aku tak mampu. Aku sakit, rasa ini menumpuk dalam kegelapan. Membuah sebuah asa perih yang tak lagi mampu aku bedakan rasanya. Karena kehidupan adalah kefanaan. Yang akan terus berubah seiring sang waktu yang bergulir. Jika nanti keletihan dan kerapuhan mendatangiku. Seperti badai yang menerjang. Ingatlah pada masa-masa keindahan kita dulu. Dan janji yang pernah terucapkan dulu. Bahwa kita pernah bersama. Bahwa aku pernah singgah di hatimu. Aku percaya akan keyakinan cinta. Suatu saat kamu yang akan menyesali perbuatanmu sendiri.

arti kata harapan

Semua orang pasti mempunyai harapan. Mereka berharap pasti yang baik-baik saja. Dan mereka berharap semua akan terjadi dengan apa yang mereka inginkan. Beberapa dari mereka membiarkan suatu harapannya musnah. Melerai begitu saja, harapan mereka mati. Namun ada juga yang lain, membiarkan harapannya memupuk, melindunginya dan merawatnya dalam hari-hari buruk hingga membawanya ke sinar matahari dan juga cahaya yang selalu menghampiri mereka yang selalu berharap harapannya akan menjadi nyata. Semua yang kamu harapkan, dan kamu inginkan akan dapat kamu raih jika kamu tetap memiliki kekuatan dalam menjalaninya. Jangan menyia-nyiakan harapanmu, selagi kamu masih mampu menjalaninya. Kalau kamu tetap percaya dan tetap fokus dengan satu tujuannya. Kamu pasti bisa. Percaya itu.