Senin, 10 Juni 2013

tak mampu

Bintang...
Dikala gelap engkau mampu menyinarkan dunia..
Dikala gelisah engkau mampu menyejukkan hati..
Engkau mampu membuat semua mata memandangmu, engkau mampu membuat semua harapan dan doa yang mampu ku ucapkan dikala tubuhmu jatuh..
Dapatkah aku menjadi seperti mu yang mampu menyita perhatian semua orang?
Mungkin aku mampu melihat indahnya sinar malam mu, mungkin kedua mataku mampu untuk membenamkan kelopak mata ini sejenak bahwa betapa indahnya dirimu "bintang" dalam ciptaan tuhan.
Mungkin aku juga mampu merasakan kenyamanan ini saat kesepian menghampiriku.
Seindah apapun bentuk dan warnamu aku tak dapat menggapaimu. Karena semua ini tak akan berubah.
Layaknya seperti kamu, seindah apapun kamu. Kamu gak akan berubah, iya kamu gak berubah karena tetap bersamanya.
Lupakan! Mungkin menurutku ini mudah, lalu aku mencobanya ketika berpapasan denganmu dan ini hasilnya: Tubuh ini kaku, bibir ini terbata-bata membisu, kedua kaki ini mati rasa, lalu kedua tanganku lemah tak berdaya. Mengapa aku berbeda? Ini sulit hm, semua organ tubuh berhenti begitu saja.
Tuhan mengapa semua alat ciptaanmu berhenti begitu saja ketika aku tak dapat menahan ini karena keegoaanku? Ini sangat egois, karena perhatian menyita ku yang tak mampu menggerakan organ ciptaanmu. Tuhan jika aku boleh meminta, mengapa kau tidak membiarkan organ tubuhku melakukan sesuatu yang menurutku itu indah?
Seperti ini... Ketika kau bahagia, bibir ini yang mampu membuat senyuman manis untukmu. Ketika kau bersedih, tangan ini yang mampu menghapus air matamu. Ketika kau lemah, kaki ini yang mampu menuntunmu membantumu untuk berjalan.
Aku berusaha untuk tetap menjadi bintang paling terbaik yang pernah kamu kenal, aku berusah untuk tetap menjadi sinar yang paling indah yang pernah kamu lihat. Apa perlakuan istimewa ini hanya hal biasa menurutmu? Mungkin begitu...
Memang bintang di langit banyak, aku yang melakukanmu secara istimewa ingin menjadi bintang yang paling dan paling ada disaat kamu ingin melihat sinarku. Aku yang tak sempurna, selalu berusaha ingin menutupi kekuranganku dengan pengorbananku DEMI KAMU..
Kamu senang, tapi kesenanganmu tak sesenang kamu jika bersama dia dibanding aku. Tetap saja jika kamu itu bintang, jarak kita jauh aku tak mampu menggapainya. Jika kamu itu bintang, aku hanya mampu melihat sinar indahmu ketika bersamanya....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar