Jumat, 31 Mei 2013

aku menyesalinya

Sekian lama kita sudah berpisah. Tetapi mengapa bayang-bayangmu selalu hadir saat ruang kosong menyekat dikepala. Bayangmu mematuk seketika ingatanku untuk sejenak mengingatnya. Merama-rama tak hilang. Melebur nyata dalam bilur rindu yang terpelihara. Semua yang telah berlalu telah membuatku mengingkari janjiku sendiri. Janji yang membawa penyesalan telah membuatmu kecewa dulu. Hanya penyesalan yang datang saat aku mencoba mengombak-ambik bayang-bayang yang muncul sangat pesat di otak kiri ini. Saat dulu aku dan kamu pernah menjadi kita. Dalam tidur setiap malamku
terlelap dalam gelap berharap mendapat ketenangan. Ketenangan dan ketentraman yang kuharap melalui mimpi, walaupun hanya impian semata. Karena ketenangan dan ketentraman berada dalam dirimu. Maafkan atas pengkhianatanku dulu, berkhianat tanpa menoleh dan berfikir apa yang kamu rasa. Maafkan kebodohanku dulu yang telah mengabaikanmu. Apa kita masih bisa bersatu? Menurutku tidak, mungkin rasa kecewa kamu teramat besar kepadaku. Aku telah membuat rasa kecewa mu tumbuh, lalu membuatmu berpaling dari hati ini. Jujur aku menyesalinya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar